Monday, May 6, 2013

Kaderisasi, Transformasi Budaya ke Pembenaran

Siapa yang tak kenal dengan kata-kata 'kaderisasi' atau 'pengaderan'? Suatu proses yang membudaya di kalangan mahasiswa ITS dan menjadi ritual panjang untuuk mendapatkan hak yang seharusnya didapatkan. Mungkin sedikit berlebihan menggambarkan tentang kaderisasi. Pada umumnya kaderisasi menuntut kita kenal angkatan, solid, menghormati yang lebih tua, dan mampu berkontribusi. Empat poin tadi inti dari proses yang ada pada ritual teriak-teriak, marah-marah, misuh-misuh, dan lain sebagainya. Plus minus ada semua padaproses ini. Mental pasti terasah, semakin solid dengan angkatan itu pasti, dan semakin siap untuk menghadapi dunia perkuliahan. Tetapi semua itu didapat sengan proses yang menurut opini saya adalah negatif. Bisa dibilang mengepel lantai dengan pel yyang kotor. Tak jarang ilmu yang didapat mayoritas adalah ilmu negatif.
Ada sedikit konsepan yang sudah saya pertimbangkan lama dan dipersiapkan untuk membentuk kader yang sesuai pada zamannya. Karena bukan zamannya lagi kompak, keluarga, rasa hormat, dan kontribusi itu di karbit dengan sistem yang keras dan singkat. Berikut konsepan yang saya usulkan secara umum pada sistem pengaderan.
Disini, kaderisasi kida bedakan dalam 2 tahap: tahap orientasi, dan tahap pengembangan.
  1. Tahap orientasi adalah tahap pengenalan satu angkatan, pengenalan terhadap jurusan dan himpunan, serta pensolidan satu angkatan. Tahap ini tidak lama dan digunakan sebagai syarat kelulusan menjadi anggota/warga. Yang harus dilakukan pada awalnya adalah mengenalkan satu angkatan. Bisa dengan membuat buku angkatan, menginstruksikan komunal 2x seminggu, memberi penugasan foto satu angkatan di luar kampus ITS, evaluasi 1x seminggu selama 3x. Empat hal ini sudah culkup untuk membuat satu angkatan kenal. Empat tahap itu bisa ditambah sesuai dengan kondisi. Pada tahap selanjutnya  pengenalan terhadap jurusan dan himpunan. Disini baru akan dilaksanakan OMB(orientasi mahasiswa baru) yang dilaksanagan selama dua minggu tiap hari jum'at sore, sabtu, minggu. Minggu pertama akan diisi oleh dosen, alumni sukses, dan materi-materi seperti hakekat manusia dan ansos. Ini bertujuan meningkatkan optimisme dan rasa cinta jurusan pada mahasiswa baru. Pada minggu kedua hari jum'at sabtu akan diberi materi pengenalan himpunan. Secara umum pada hari jum'at, spesifikasi perdepartemen pada hari sabtu. Untuk hari minggu akan dilakukan evaluasi mengenai apa yang didapat tentang materi wawasan himpunan. Sore harinya akan dilakukan evaluasi secara keseluruhan. Dengan ini tahap orientasi selesai.
  2. Tahap dua adalah pengembangan. Ini dilakukan untuk menembak langsung minat dan bakat yang ada pada mahasiswa baru. Yang suka berorganisasi akan dididik keorganisasian, yang suka wira usaha akan diajarkan berwirausaha, dan seterusnya. Awal dari tahap ini kita harus menghimpun data tentang prestasi, pengalaman, hobi, minat bakat, dan pilihan mereka antara riset, organisasi, olahraga, dan lain-lain. Sebisa mungkin tahapan ini di bicarakan langsung untuk mengetahui dimana mereka ingin menjalani hidupnya. Misal yang suka keorganisasian, kita beri materi keorganisasian. Sehingga ada ploting siapa yang akan mengisi tempat-tempat kosong dalam keorganisasian dan bisa juga dengan membuat acara dan lain-lain. Atau ketika mereka suka keolahragaan, kita bisa mengkader dengan cara mengajak mereka bertanding olahraga bersama. Ini yang disebut kaderisasi lapangan. Kita mendidik mereka di lapangan sehingga bakat yang mereka punya tidak sia-sia. Atau mereka suka riset, praktikum, dan menciptakan alat. Kita bisa mengajarkan mereka di lab untuk membuat sesuatu atau membantu tugas TA. Dengan seperti ini, pada tahun ketiga diperkirakan mereka lebih siap menjalankan kehidupan sebagaimahasiswa dan tak harus bingung mengambil jalan kemana mereka harus berjalan dan tak harus mencoba menjadi mahasiswa yang multy tallent.
Semua rancangan ini hanya sebuah usulan yang tetap harus disesuaikan dengan ARM yang didapatkan. Semua hanya sebatas inti dan teknis yang sengaja maupun tidak sengaja hanya sebuah contoh semata. Apa yang dikonsepkan manusia tidak akan ada yang sempurna. Karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT
 

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Recent Post