Thursday, April 25, 2013

Seberapa Yakin

Seberapa yakin. Ketika kita menjalani suatu pilihan dalam hidup dan menekuninya, pertanyaan 'seberapa yakin' iniselalu muncul. Kehidupan perkuliahan juga seperti itu. Seberapa yakin kita menjalani dunia perkuliahan mulai dari akademik, softskill, hingga percintaan. Sejenak merenung tentang jalan hidup yang telah ku pilih untuk tidak menjalin hubungan seperti pacaran. Entah mengapa ketika keadaan bisa dibilang 'selangkah lagi' pasti ada sedikit rasa takut yang semakin lama semakin besar untuk meneruskan ke jenjang sakral yang disebut pacaran. Ya mungkin beberapa teman menganggap aku adalah orang yang ditolak. Biarlah anggapan itu ada. Yang tahu hanya aku dan mereka.
Mengamati teman-teman yang menjalani pacaran sudah sering ku lakukan. Kegiatan mereka sehari-hari, kewajiban satu orang dengan pasangannya, hingga gerak-gerik mereka ketika berdekatan.  Semua eksperimen tentangapa yang dilakukan orang pacaran hampoir didapat. Kecuali satu, seberapa yakin.
Seberapa yakin kita menikah dengan pacar kita? Pertanyaan yang sering terlintas dan sedikit riskan ketika ingin menanyakan kepada teman-teman sepercangkrukan. Ketika ditanyakan pada teman-teman gathel sepercangkrukan kebanyakan dari mereka berpacaran hanya untuk formalitas. Seberapa yakin menikah dengan pacarnya? Mereka tak memikirkan sejauh itu. Satu jawaban yang pasti, jalani dulu saja. Sempat berfikir jancok  kepada mereka yang semaunya sendiri menyikapi hubungan tersebut. Tanpa rasa bersalah menggandeng, dan melakukan sesuatu yang ibaratnya sudah benar-benar memiliki. Tetapi akhirnya? Ya, ketidak cocokan hadir dan akhirnya usai sudah.
Yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah, lha lapo pacaran?  Sempat berhipotesa bahwa pacaran hanya menuangkan rasa nafsu yang mungkin tidak sesaat tetapi ada jangka waktu tertentu yang akhirnya menjadi titik bosan. Bukan iri, tetapi jawaban ini yang selalu ku cari dan ketika memang ada jawaban logis tentang semua ini, mungkin akan ada perubahan pikiran yang nantinya menjdikan diriku sebagai kaum yang pro-pacaran. Sekian, Terimakasih

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Recent Post