Mengingatkan Bahwa Masih Ada Keluarga

Menjadi aktivis bukanlah hal yang mudah. Semua bukan sekedar keren-kerenan semata. Pulang bukanlah hal yang mudah dilakukan. Bertemu keluarga sudah menjadi cita yang selalu tertunda dengan kegiatan-kegiatan yang penting tak penting harus dihadiri dan dibantu hamya karena alasan loyalitas teman. Sulit? Ya, memang benar-benar sulit. Sampai tak jarang muka Ibu merasuk alam mimpi dan semakin membuat batin mengeluh dan memaksa untuk pulang.

Hingga akhirnya suatu kabar tidak menyenangkan tiba. Seorang yang amat berjasa membawaku hingga kini ternyata telah tiada. Beliau adalah siwo yang selalu memberi pijatan ketika raga ini telah lelah. itu cukup menjadi peringatan bahwa aku masih memiliki keluarga. Dan pulang adalah perjuangan yang benar-benar harus diperjuangkann. Bukan hanya cita yang harus selalu tertunda.

Kadang kita tak akan bisa mengerti sesuatu yang penting sebelum ada peringatan. Setidaknya akhir kita menatap wajah orang yang kita cinta tak jauh dengan waktyu akhirnya. Dan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada keluargaku semua yang jarang ku sambangi. Dan maaf jika kesibukanku menduakan kalian.